Article Detail
HUT SMA Sint Carolus Bengkulu Ke - 46.
KETIKA SMA SINT CAROLUS BERUSIA 46 TAHUN
Oleh: Maria G. Banon Fitri wahjuni, S.Pd.
SMA Sint Carolus Bengkulu merupakan salah satu unit sekolah di bawah naungan Yayasan Tarakanita. Pada tanggal 8 Januari 2014, SMA Sint Carolus tepat berusia 46 tahun. Bagaimana kiprah SMA Sint Carolus saat berusia 46 tahun?
Banyak tantangan yang dihadapi SMA Sint Carolus di usia 46 tahun ini. Tantangan yang paling aktual adalah bagaimana SMA Sint Carolus harus berjuang agar tetap menjadi salah satu sekolah favorit di Bengkulu. Sekolah kompetitor SMA Sint Carolus adalah dua SMA Negeri yang cukup terkenal. Agar SMA Sint Carolus tetap menjadi sekolah favorit, pembenahan di segala bidang terus dilaksanakan.
Pembenahan utama yang harus dilaksanakan adalah meningkatkan kualitas SDM. SMA Sint Carolus memiliki 24 orang guru, 5 orang tata usaha, 5 orang pembantu pelaksana, 2 orang satpam, dan 1 orang tenaga teknisi komputer. Para guru dan karyawan inilah yang harus ditingkatkan kualitas SDMnya.
Meningkatkan kualitas SDM meliputi dua sasaran, yaitu meningkatkan kompetensi guru dan meningkatkan kepribadian. Meningkatkan kompetensi guru dilaksanakan melalui pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti seminar, workshop, MGMP, dsb, bahkan dengan pemberian kesempatan untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dalam hal ini yayasan mempunyai program untuk memberi beasiswa pendidikan S2 kepada guru-guru tertentu sesuai kebutuhan sekolah. Sedangkan peningkatan kepribadian biasanya melalui berbagai pembinaan yang diselenggarakan oleh Yayasan Tarakanita Wilayah Bengkulu.
Demikian juga dalam hal pelayanan. Pelayanan prima merupakan salah satu prioritas untuk pembenahan diri. Secara berkala, dalam rapat dewan guru dan karyawan selalu dilakukan penyegaran tentang pelayanan prima. Sesama karyawan, siswa, orang tua siswa, masyarakat adalah custumer-custumer yang selayaknya diberi pelayanan prima agar mendapatkan kepuasan demi meningkatkan daya tarik SMA Sint Carolus.
Selain meningkatkan kualitas SDM, SMA Sint Carolus juga berusaha meningkatkan proses pembelajaran. Guru diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Pembelajaran berorientasi pada siswa dan berbasis TI merupakan cara efektif untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Di era teknologi ini, penyampaian materi pelajaran bisa diprogram dengan TI agar lebih menarik, menghemat waktu, dan lebih memotivasi siswa untuk kreatif.
Tentu saja agar guru dapat mengajar dengan berbasis TI sangat diperlukan sarana prasarana. Di usia 46 tahun, SMA Sint Carolus memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai. Setiap tahun selalu diprogramkan pengadaan infokus, CD pembelajaran, dan peralatan laboratorium. Dengan sarana dan prasarana yang cukup lengkap, guru dapat menyampaikan materi pelajaran secara menarik.
Bagaimana dengan pembinaan siswa? Pembinaan siswa di bidang akademik dan nonakademik dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler. Ada dua kelompok ekstrakurikuler, yaitu ekstrakurikuler kelompok akademik meliputi ekstrakurikuler olimpiade fisika, matematika, biologi, kimia, ekonomi, kebumian, TIK, dan english club. Ekstrakurikuler kelompok nonakademik meliputi: paduan suara, drumband, futsal, basket, jurnalistik, robotik, paskibra, dol dan tari, serta band. Dengan pembinaan tersebut, siswa-siswi SMA Sint Carolus sudah banyak meraih kejuaraan, baik tingkat kota, provinsi, dan nasional. Kejuaraan tingkat nasional untuk tahun pelajaran 2013/2014 adalah atletik. Sedangkan di bidang tarik suara terpilih siswi SMA Sint Carolus mewakili provinsi Bengkulu untuk menjadi peserta Gita Bahana Nusantara di Istana Merdeka.
Untuk menanamkan karakter sesuai visi misi lembaga, SMA Sint Carolus memberikan Pendidikan Karakter Tarakanita (PKT) kepada siswa dua jam pelajaran per minggu. Pendidikan Karakter Tarakanita dilaksanakan dengan metode yang lebih menarik, yaitu mengutamakan pengalaman belajar dan interaksi dengan lingkungan. Diharapkan melalui Pendidikan Karakter Tarakanita ini dapat terbentuk karakter siswa yang mencerminkan Cc5 plus (Compassion, competent, conviction, creativity, communion, concelebration, kejujuran, dan kedisiplinan) agar dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Di usia 46 tahun, SMA Sint Carolus mendapat tantangan berat dalam penerimaan peserta didik baru. Saat ini bukan menjadi rahasia lagi bahwa sekolah swasta di Bengkulu secara umum mengalami penurunan peserta didik. Banyak faktor yang menyebabkan penurunan tersebut, antara lain dibukanya kelas-kelas baru dan penambahan jumlah siswa per kelas untuk sekolah negeri. Namun, rasanya kurang etis jika kita berasumsi bahwa penurunan jumlah peserta didik baru tersebut hanya disebabkan oleh dua hal di atas. Justru saatnya sekolah swasta terus berbenah diri agar menjadi sekolah favorit yang diminati masyarakat sebab sekolah swasta belum tentu menjadi sekolah nomor dua. Hal ini terbukti dengan hasil pencapaian nilai akreditasi SMA Sint Carolus. Berkat perjuangan, kerja keras dan kerja sama yang baik seluruh warga sekolah, hasil akreditasi SMA Sint Carolus tahun pelajaran 2013/2014 mencapai AKREDITASI A dengan nilai 96,76.
Ketika SMA Sint Carolus berusia 46 tahun semua warga sekolah berharap agar SMA Sint Carolus tetap bisa mempertahankan kualitas sehingga menjadi sekolah terfavorit yang diminati masyarakat. Hal ini bisa tercapai jika semua komponen sekolah mempunyai niat yang sama yaitu berbenah diri meningkatkan kualitas SDM, pelayanan prima, proses pembelajaran yang menyenangkan serta sebahasa dalam memberikan pembinaan prestasi siswa.
Comments
-
there are no comments yet
Leave a comment