Article Detail

Kegiatan Live In SMA Sint Carolus Bengkulu 2015

Kegiatan LIVE IN SMA Sint Carolus Bengkulu 2015

 

Makna sempit kata “live in” adalah tinggal di dalam. Secara umum, live in ini merupakan kegiatan tinggal di dalam sebuah keluarga, hidup bersama mengikuti kegiatan dan tatacara keluarga yang ditempati.

Pada Tahun ajaran 2014/2015 ini, siswa-siswi SMA Sint Carolus Bengkulu Kelas XI mengadakan LIVE IN di Bengkulu Selatan tepatnya di desa Sumber Arum, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma. Kegiatan Live In ini dimulai dari hari Selasa ( 9 Juni 2015) sampai Jumat ( 12 Juni 2015). Live In tahun ini diikuti oleh 88 siswa dan didampingi ooleh 11 guru.

Situasi desa Sumber Arum sendiri cukup asri, tenang dan menampakkan suasana pedesaan yang masih alami, jauh dari hingar-bingar perkotaan. Masyarakat Sumber Arum mayoritas beragama Islam dan bersuku Jawa. Profesi mereka juga beragam; sebagian besar hidup dari berkebun karet, kelapa sawit, dan juga membuat batu-bata. Namun ada juga yang memiliki home industy, yaitu usaha membuat tahu.

Secara umum, masyarakat desa Sumber Arum - khususnya orangtua asuh - sangat ramah dan menerima siswa-siswi SMA Sint Carolus seperti anak sendiri. Memang di awal kedatangan ada kesan ‘biasa-biasa saja’ saat acara serah terima siswa kepada orangtua asuh, karena hanya sedikit orangtua asuh yang datang ke balai desa. Pengalaman mendapat anak asuh selama 4 hari 3 malam, akhirnya mampu mengubah pandangan masyarakat tentang maksud dan tujuan Live In yang sebenarnya. Para Orangtua asuh cukup terkesan dengan kegiatan Live In ini, dimana anak-anak tidak hanya ‘numpang tidur’ saja, tetapi sungguh mengalami hidup bersama keluarga asuh mereka. Dan terbukti, diakhir Live In semua orangtua asuh - termasuk anak-anak mereka -  ikut datang mengantar anak asuh ke balai desa. Tidak hanya itu, beberapa anakpun mendapat oleh-oleh dari orangtua asuh mereka. Diakhir acara, sekolah memberikan kenang-kenangan kepada orangtua asuh sebagai ungkapan terimakasih karena telah mengajari para siswa tentang makna kehidupan. Suasana harupun semakin tak terbendung saat para siswa berpamitan dengan orangtua asuh mereka. “Semoga tali silaturahmi yang telah terjalin, tidak hanya berhenti sampai di sini, tetapi tetap berlanjut di kemudian hari. Kalau bisa, tahun depan Live In di sini lagi dan waktunya di tambah jadi 1 Minggu”, ungkap Pak Sugeng, perwakilan dari orangtua asuh saat menyampaikan kesan pesannya.

Selama live in siswa-siswi harus membuat catatan harian. Catatan harian berisi catatan – catatan berkaitan dengan segala sesuatu yang siswa-siswi lakukan. Hal – hal lain yang dapat siswa-siswi pelajari dari keluarga misalnya perjuangan hidupnya, persaudaraannya, kerelaannya, penerimaannya, dan seterusnya. Melalui kegiatan live in ini diharapkan anak mendapatkan pengalaman dan pelajaran hidup yang berharga. Dengan tinggal bersama dalam keluarga orang tua asuh, diharapkan anak mampu menghayati hidup sebagai bahan refleksi untuk kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang. Hasil refleksi mereka akan didokumentasikan dalam bentuk MAJALAH LIVE IN.

Kegiatan live in ini merupakan program unggulan bagi SMA Sint Carolus Bengkulu (Karena di Bengkulu, hanya SMA Sint Carolus yang memiliki program Live In ini). Kegiatan ini selaras dengan visi misi sekolah, khususnya membentuk manusia yang berkepribadian utuh dan berbela rasa  terhadap sesama yang berkekurangan dan berkesesakan, serta menumbuhkan rasa menghargai harkat dan martabat manusia sebagai sesama umat Tuhan. (Agustinus Sudarwanto & Alexius Gunawan)

 

 

 

 

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment