Article Detail

Pacaran yang Sehat



Seiring dengan perkembangan zaman, “ pacaran “ bagi remaja menjadi sebuah permasalahan,  baik bagi remaja itu sendiri maupun bagi orang tua dan guru. Bagaimana tidak? Anak usia SD sudah mengenal pacaran. Bahkan, kadang-kadang pacaran yang mereka lakukan sudah melebihi batas-batas norma kesusilaan. Hal ini kemungkinan karena dampak perkembanan teknologi yang pesat. Hampir semua orang sekarang mempunyai handphone. Dengan mudah orang bisa mengakses internet melalui handphone. Jika handphone digunakan oleh remaja tanpa pengawasan orang tua, remaja dengan leluasa bisa mengakses situs-situs internet yang tidak pantas menjadi tontonan remaja, misalnya tentang pergaulan bebas. Oleh sebab itu, orang tua wajib selalu memantau anak-anak remajanya dalam menggunakan handphone.

Pacaran sebenarnya merupakan waktu bagi sepasang individu untuk saling mengenal, tidak lebih dari itu. Pacaran yang sehat adalah pacaran yang mendatangkan hal-hal positif. Dalam proses pacaran, remaja dituntut mengenali emosi diri sendiri dan orang lain, yaitu pasangannya. Penting juga untuk mengungkapkan emosi tersebut dengn baik, yaitu dengan bijaksana menyelesaikan masalah dan terbuka akan masalah masing-masing.

Sebagai remaja, sebaiknya memahami cara pacaran yang sehat, tidak melanggar norma agama dan susila. Cara pacaran yang sehat antara lain sebagai berikut

1. Saling mendukung

Saling mendukung merupakan salah satu hal paling penting dalam pacaran. Meskipun masing-masing individu mempunyai kesibukan, sebaiknya diusahakan tetap saling berkirim pesan untuk memberi dukungan terhadap pasangannya.

2. Jujur pada Orang Tua

Jujur kepada orang tua itu merupakan kewajiban bagi remaja yang mulai tertarik kepada lawan jenisnya. Hal ini dilakukan agar remaja yang berpacaran dapat mengenal orang tua dan keluarga pasangannya, sehingga apabila mereka dalam kesulitan atau masalah dapat minta saran kepada orang tua.

3. Usahakan agar Pacaran Tidak Mengganggu Kegiatan Belajar.

Pacaran yang sehat sebaiknya tidak sampai mengganggu aktivitas belajar. Justru sebaiknya saling memberi dukungan dan semangat agar dapat meraih prestasi cemerlang. Bila remaja pacaran tapi gagal dalam belajar, masa depan remaja akan terancam hancur. Putus cinta itu hal yang biasa, jangan sampai menjadi penyebab kegagalan dalam belajar.

4. Tidak melanggar susila

Pacaran bagi remaja hanyalah suatu proses untuk saling mengenal, belum tentu sampai ke jenjang pernikahan. Oleh sebab itu, remaja dalam berpacaran sebaiknya bersikap wajar, tidak sampai melanggar susila, yang menjerumuskan remaja jatuh dalam pelanggaran norma-norma susila. Jika ini terjadi, yang rugi adalah remaja itu sendiri. Apalagi bila sampai terjadi percabulan dan kehamilan, tentu yang rugi remaja itu sendiri. Masalah akan muncul yang menghambat remaja meraih cita-cita di masa depan.  

5. Jangan Meninggalkan Iman

Semua agama mengajarkan hal-hal yang baik. Oleh sebab itu, pada saat remaja berpacaran sebaiknya bersikap saling menghargai agama masing-masing. Tuhan pasti sudah menyiapkan satu individu untuk pasangan hidup manusia.

Demikianlah tips pacaran yang sehat. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua remaja yang saat ini sedang pacaran. Pacaran yang sehat tentu tidak melupakan tugas dan kewajiban sebagai pelajar dan umat Tuhan. Remaja adalah generasi penerus bangsa, jangan sampai remaja terjerumus oleh pergaulan bebas yang merusak masa depan.

Oleh : Tim Jurnalistik SMA Sint Carolus

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment