Article Detail

Warga SMAK Sint Carolus Antusias Mengikuti Sosialisasi Mengenai Novel Coronavirus (COVID-19)

Akhir-akhir ini, masyarakat Indonesia gempar dengan diumumkannya pasien pertama di Indonesia yang dinyatakan positif COVID-19 pada 2 Maret 2020 lalu. COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) ini merupakan jenis virus yang menginfeksi saluran pernapasan manusia. Apabila tidak diantisipasi dengan sebaik-baiknya, penyebaran COVID-19 dapat menjadi cepat dan masif, terutama di daerah publik.

SMAK Sint Carolus pun mempunyai cara efektif untuk mencegah penyebaran COVID-19. Salah satunya dengan mengadakan sosialisasi bersama Klinik Pratama Sint Carolus mengenai Novel Coronavirus (COVID-19) yang diikuti oleh seluruh warga sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula SMAK Sint Carolus yang sangat luas sehingga dapat menampung seluruh warga sekolah. Wakil Kepala SMAK Sint Carolus Bidang Kurikulum, Yohana Eko Nuraeni, S.Pd.Si mengatakan bersyukur dengan diadakannya sosialisasi ini dengan harapan warga sekolah dapat lebih memahami bagaimana pencegahan dari COVID-19 itu sendiri.

Sementara itu, kegiatan sosialisasi dikemas secara menarik oleh Sr. Lidia, CB dan Bapak Edi sebagai pemateri dari Klinik Pratama Sint Carolus. Kegiatan sosialisasi diawali dengan yel-yel hidup sehat dan dilanjutkan dengan pemaparan berbagai materi mengenai COVID-19. Sr. Lidia, CB pun menegaskan kepada warga sekolah untuk tidak panik dalam menghadapi COVID-19 karena COVID-19 tidak seperti apa yang dikatakan media, namun harus tetap waspada. Warga sekolah pun dianjurkan untuk berobat ke salah satu rumah sakit rujukan di Bengkulu apabila mengalami gejala-gejala positif COVID-19, seperti demam, batuk, sesak nafas, dll. Oleh karena COVID-19 memiliki gejala yang sama dengan flu, maka diharapkan masyarakat tetap waspada.

Pencegahan COVID-19 harus dimulai dari hal yang paling sederhana dengan menerapkan pola hidup sehat. Sr. Lidia, CB pun kembali mengingatkan mengenai salah satu prinsip Tarakanita, yaitu menerapkan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat). Salah satunya adalah cuci tangan yang bersih dan sehat. Menurut WHO (World Health Organization), terdapat enam langkah cuci tangan yang langsung diperagakan oleh para pemateri dan diikuti oleh seluruh warga sekolah. Setelah itu, pemateri kembali memanggil perwakilan kelas untuk memeragakan enam langkah cuci tangan menurut standar WHO agar warga sekolah benar-benar memahami bagaimana cara untuk mencuci tangan yang bersih dan sehat.

Kemudian, dilanjutkan dengan peragaan cara memakai masker bagi yang sakit.  Sr. Lidia, CB juga menegaskan bahwa pemakaian masker hanya bagi yang sakit dan apabila merasa sakit lebih baik mengisolasi diri di rumah. Tak hanya itu, beliau juga membuka sesi tanya jawab untuk memastikan warga sekolah benar-benar memahami pencegahan COVID-19.

Warga SMAK Sint Carolus pun antusias mengikuti jalannya sosialisasi karena mereka dapat belajar dan mengetahui fakta demi mencegah COVID-19 dengan menerapkan pola hidup sehat. Selain itu, pihak Klinik Pratama Sint Carolus juga berharap agar edukasi mengenai pencegahan COVID-19 dapat tersebar luas di masyarakat sehingga masyrakat dapat mengetahui fakta demi mencegah COVID-19.


Bennedicta Vania Tandiono

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment